Rabu, 03 September 2008

Harga Elpiji 12 Kg Naik 9,5 %

Terhitung tanggal 25 Agustus 2008, harga jual Elpiji kemasan 12 kg dari Rp.5.250,-/kg menjadi Rp.5.750,-/kg (naik sekitar 9,5 %) atau naik dari Rp. 63.000,-/tabung menjadi Rp.69.000,-/tabung.

Adapun harga jual Elpiji kemasan 50 Kg, dikurangi diskonnya dari 15 % menjadi 10 % atau dari harga Rp 6.878,-/kg menjadi Rp.7.255,-/kg. Dengan demikian harga dalam kemasan 50 kg naik dari Rp.343.900,-/tabung menjadi Rp 362.750,-/tabung.

Sedangkan Harga jual Elpiji tabung 3 kg masih tetap seperti yang lama yaitu Rp 4.250 /kg eks Agen (Rp 12.750/tabung 3 kg).

Harga jual tersebut berlaku eks Agen dalam radius sampai dengan 60 km dari instalasi utama PERTAMINA dan/atau SPPBE, sedangkan di luar radius 60 km ditambah dengan biaya angkutan yang disesuaikan dengan ketentuan biaya angkutan dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia.

Penyesuaian harga jual Elpiji tersebut perlu dilakukan karena :

  1. Kenaikan harga jual LPG pada bulan Juli 2008 adalah untuk mengakomodir kenaikan biaya operasional dan distribusi sehubungan dengan naiknya harga BBM, serta masih belum mengakomodir harga bahan baku LPG.
  2. Untuk tahun 2008, rata-rata harga LPG di Pasar Internasional (Ref harga CP Aramco) adalah sebesar 858 USD/MT dengan harga keekonomian Rp 11.400,-/kg.
  3. Dengan kenaikan tersebut di atas, Pertamina masih menanggung kerugian akibat penjualan LPG kemasan 12 kg dan 50 kg sebesar Rp 6,5 Trilyun/tahun.

Terkait dengan harga jual LPG nasional yang masih jauh dari harga keekonomian yaitu Rp. 11.400,-/kg, maka untuk selanjutnya Pertamina berencana untuk menaikkan harga LPG kemasan 12 kg secara bertahap sebesar Rp 500,-/kg per bulannya sampai mencapai harga keekonomiannya. Demikian juga untuk LPG kemasan 50 kg akan dikurangi diskonnya secara bertahap dan selanjutnya disesuaikan sampai dengan harga keekonomian.

Guna memenuhi kebutuhan LPG masyarakat maka Pertamina tetap menjamin ketersediaan LPG, dimana stok LPG saat ini sebesar 76.780 MT (cukup untuk 17 hari kebutuhan Nasional). Namun demikian, Pertamina berharap, masyarakat dapat membeli LPG sesuai kebutuhan (tidak berlebihan diatas pemakaian normal). (Wisnuntoro)