Senin, 28 April 2008

Blok Cepu dan Mimpi Indah Warga Sekitar


Minyak dan Gas Bumi adalah sumber energi yang belum tergantikan. Manusia mulai menggunakan minyak bumi sejak 5.000 tahun lalu. Herodotus, seorang pengembara dan ahli sejarah dari Yunani yang hidup sekitar Abad V SM bercerita, bahwa minyak bumi telah digunakan bangsa Persia sejak 6.000 tahun lalu. Minyak bumi digunakan sebagai perekat bahan bangunan. Minyak bumi juga dipakai untuk berbagai keperluan. Bangsa Persia mendapatkan minyak berupa lumpur hitam berbau tak sedap dari sumur-sumur dangkal.

Bahkan bangsa Cina mulai menggunakan gas bumi sejak tahun 100 SM. Gas Bumi diambil dari dalam tanah. Caranya dengan melubangi tanah menggunakan bor. Dari lubang tersebut, gas bumi dialirkan melalui pipa yang terbuat dari bambu. Gas bumi itu, lalu disimpan dan digunakan sebagai sumber panas dan sumber cahaya dalam Kuil maupun Istana.

Bukan cuma itu. Selain digunakan sebagai bahan bakar lampu, dulu minyak juga digunakan sebagai obatobatan. Orang Romawi mencampur minyak dengan akar dan dedaunan, sehingga menjadi obat kulit dan obat bronkhitis. Sedangkan orang Babilonia menggunakannya sebagai pencegah penyakit katarak.

Dulu sebelum ditemukan cara menambang minyak bumi, yang digunakan untuk penerangan adalah minyak zaitun dan minyak ikan. Minyak - minyak itu sangat mahal. Hanya oang-orang kaya yang sanggup membeli.

Produksi Minyak Dunia

Dengan demikian, bagaimana dengan kebutuhan Minyak Dunia? Produksi minyak dunia saat ini diperkirakan sebanyak 3 (tiga) miliar ton per tahun. Setengah dari seluruh hasil minyak dunia dikirimkan ke kilang - kilang minyak melalui laut menggunakan tanker. Setengahnya lagi dikirimkan melalui jalur udara dan darat.

Di Indonesia terdapat tujuh kilang minyak, yaitu Cilacap, Balongan, Balikpapan, Dumai, Plaju, Pangkalan Brandan, dan Sorong. Semua kilang minyak Indonesia dioperasikan oleh PT. Pertamina (Persero). Sedangkan Amerika Serikat adalah negara pengguna bahan bakar minyak terbanyak di banding negara - negara lain. Amerika memakai 38 persen dari total konsumsi minyak dunia. Adapun negara penghasil minyak terbesar di dunia adalah Arab Saudi.

Banyak orang menyangka bahwa diperut bumi ada goa besar berisi kolam minyak. Padahal, tak ada kolam minyak di dalam perut bumi. Minyak terkandung dalam lapisan batuan, mirip seperti air yang berada dalam spons. Pada saat bahan-bahan organik menjadi minyak, akan merambat ke atas melalui pori - pori batuan dan terkumpul dalam batuan penampung atau reservoir rock.

Minyak dalam batuan penampung terus terkumpul, karena di atas batuan penampung adalah lapisan batuan yang kedap air atau seal yang tidak bisa dilewati minyak.

Edwin Drake adalah orang pertama yang berhasil melakukan eksplorasi minyak. Drake terkenal sebagai seorang pekerja keras sejak masih nuda. Drake mulai tertarik bisnis minyak setelah menginvestasikan uang 200 dolar kepada perusahaan minyak Pensylvania Rock Oil Company.

Drake mulai memimpin pengeboran Juni 1859 di Titusville, Pensylvania. Mula - mula usahanya banyak mendapat cemoohan, bahkan perusahaan minyaknya sempat dijuluki Drake’s Folly atau kebodohan Drake. Namun, image negatif itu berangsur menjadi buah pujian dan sanjungan kepada Drake atas keberhasilannya itu.

Minyak mentah yang diambil dari ladang minyak harus disuling dulu. Proses penyulingan dan pengolahan ini disebut refinery atau proses rekayasa kimia yang sangat rumit. Distilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan bagian -bagian minyak. Panas akan memisahkan minyak berdasarkan titik didihnya.

Berdasarkan hasil penyulingan, minyak telah terpisah menjadi beberapa bagian. Bagian paling atas, bertitik didih sekitar 20 derajat celsius akan menjadi gas. Bagian ke 2 (dua), bertitik didih 150 derajat celsius menjadi bensin. Bagian ke 3 (tiga), bertitik didih antara 200 hingga 300 derajat celsius menjadi minyak tanah dan solar. Sedangkan bagian yang paling bawah adalah oli dan sisa-sisa distilasi.

Blok Cepu

Bagaimana dengan Blok Cepu? Agaknya, kawasan ini akan menjadi ladang yang besar dan sangat potensial untuk menopang kebutuhan minyak bumi di Indonesia. Ini bisa dipahami. Buktinya, Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI) yang menjadi operator Blok Cepu, menargetkan produksi awal sumur Banyu urip mulai akhir 2008 ini sebanyak 20.000 barel per hari. Ini produksi yang sangat besar dan luar biasa.

Untuk mendukung rencana bersama PT. Pertamina (Persero) - EMOI itu membutuhkan, sedikitnya lahan (tanah) untuk pengembangan seluas 10 hektar yang menjadi satu dengan kompleks sumur.

Jika produksi awal ini sesuai target, maka akan sama dengan produksi sumur minyak (Blok Tuban) yang dikelola Joint Operating Body Pertamina – Petro China East Java (JOBP - PEJ).

Hanya saja, JOBP - PEJ di sumur Sukowati dan Mudi itu meliputi 10 sumur. Namun, untuk produksi awal di Blok Cepu, sumur Banyu urip sebanyak 4 (empat) sumur, dengan asumsi persiapan saat ini tinggal menambah satu sumur lagi. Konon, masih perlu empat sumur lagi, yakni, Banyu urip A1 sampai A4, dan saat ini sedang memback up satu sumur lagi.

Untuk keperluan produksi awal PT. Pertamina (Persero) - EMOI membutuhkan sekitar 40 hektar lahan (tanah) disekitar sumur di Desa Mojodelik. Tetapi, karena mendesak jadwal produksi awalnya, maka keperluan yang direalisasikan baru 10 hektar.

Bahkan, soal pembebasan tanah sudah dalam proses. Saat ini sedang ditempuh jalan musyawarah antar pemilik. Semua difasilitasi Pemerintah kabupaten. Hal ini dimaksudkan, agar tercapai penyelesaian terbaik kedua belah pihak.

Posisi penting

Prospek ke depan, Blok Cepu akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Kenapa? Pasalnya, benefit proyek Blok Cepu dengan pengembangan Banyu urip dan sumur lain, bakal menambah produksi minyak nasional menjadi 170 ribu barel per hari, ketika masuk tahap produksi puncaknya akhir 2008. Mudah-mudahan, Blok Cepu dapat meningkatkan produksi minyak nasional sebesar 20%, saat produksi puncak nanti.

Blok Cepu, MCL ditunjuk sebagai pihak pelaksana berdasar Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Juni 2005. Personel Pertamina dimasukkan dalam organisasi JOC dan menduduki posisi manajemen penting.

Kepastian produksi akhir tahun ini, mendapat tanggapan positif banyak pihak, terutama Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo, bahwa dengan realisai produksi Blok Cepu harapan masyarakat semakin dekat. Blora juga sudah siap dana penyertaan di program Participating Interest (PI).

Operasional Blok Cepu akhir 2008, merupakan khabar menggembirakan dan terwujudnya mimpi panjang, yakni mimpi indah peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar Blok Cepu. Paling tidak, kehidupan masyarakat sekitar akan terangkat. Selain itu, kondisi perekonomian dan pendapatan menjadi lebih baik. Semoga.

Sabtu, 26 April 2008

Harga Tabung LPG Naik 25 %

Wah, Pemerintah berkeinginan untuk menaikan harga tabung LPG Khusus 3 Kg yang dikarekanan adanya lonjakan harga bahan baku pelat baja tipe SG 295 yang menjadi bahan baku tabung gas sebesar 52%, dari Rp8.200 per kg menjadi Rp12.500 per kg. Sehingga kenaikan harga jual tabung dari produsen kepada pelaksana program konversi yang akan ditetapkan melalui SK Menteri Perindustrian tersebut akan meningkatkan anggaran program Konversi sebesar Rp1,2 triliun.

Hasil Rapat Koordinasi Bapak H. Yusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tanggal 24 April 2008 telah menyepakati perlunya menaikan harga jual Tabung 3 Kg, adapun SKnya akan dikeluarkan oleh Mentri Perindustrian.

BUMN yang akan menangani nanti adalah PT. Adhi Karya, PT. Wika, PT. Barata & PT. Boma Bisma Indra yang akan dijadikan sebagai produsen Tabung Gas LPG 3 kg. Adapun penugasan ke 4 (empat) BUMN tersebut akan disusun oleh Menteri ESDM dan lebih mantapnya ke 4 (empat) BUMN tersebut telah menyatakan kesiapannya 1000 % untuk melakukan investasi dan memproduksi tabung Gas LPG 3 Kg guna mendukung suksesnya Program konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg. He.....he.....he.

BUMN tersebut diatas itu akan memproduksi 20 juta unit tabung LPG isi 3 kg yang menjadi kekurangan pasokan dari produsen dalam negeri. Mereka diharapkan sudah bisa berproduksi Agustus tahun ini. Harapan itu agar Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg membutuhkan produksi Tabung Gas LPG ukuran 3 kg sebanyak 40 juta unit. Waleh....weleh....weleh.

Menurutnya, saat ini dari 25 produsen tabung gas LPG dalam negeri, baru diperoleh komitmen memenuhi pasokan sebanyak 20 juta unit tabung saja. Sekarang ada pula menurutnya sekitar 10 produsen baru yang pada semester II di tahun 2008 bisa memproduksi tambahan 4 juta unit.

Program konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg di tahun 2008 ditargetkan 15 juta kepala keluarga (KK) namun kemudian ada penambahan target menjadi 20 juta Kepala Keluarga (KK).

Saya dulu juga pernah mendengar Pak Iin Arifin Takhyan selaku Wakil Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) memohon agar dapat mengimpor 6,5 juta tabung tapi belum dikabulkan untuk menutupi kekurangan pelaksanakan program Konversi. Tapi Pemerintah belum mengizinkan, karena produsen lokal saat ini masih mampu menyiapkannya kekurangan pasokan tabung LPG 3 Kg. Tapi diam - diam beberapa bulan yang lalu kok ada jutaan tabung di Kontainer Pelabuan Tanjung Priok yang tertangkap oleh Bea Cukai yang mengatas namakan PT Pertamina (Persero) kok diloloskan Impor tersebut dan tidak ada kabarnya beritanya sampai sekarang. Perbuatan siapa sih ya? he......he.......he.... kata Tukul Smilikiti wilih wilih.