Sabtu, 15 November 2008

Maraknya Penjualan LPG Khusus 3 Kg Bersubsidi

Tidak dapat dipungkiri lagi bahkan terlihat di Areal SPBBE di Jabodetabek sangat marak terjadi penebusan (pengisian) LPG Khusus 3 Kg yang bersubsidi oleh pengecer musiman atau dapat memploklamirkan dirinya menjadi Sub Agen LPG. Hal ini terbukti bahwa agen - agen yang berkeinginan untuk meningkatkan omzet penjualannya tanpa mengindahkan persyaratan keagenan yang telah ditetapkan oleh PT. Pertamina (Persero) Gas Domestik misalnya menyalurkan LPG 3 Kg ke pangkalan resmi yang telah didaftarkan di PT. Pertamina (Persero) Gas Domestik. Siapa saja boleh menebus Delevery Order (DO) atas nama Agen yang penting adalah mempunyai uang, dapat dibayar diareal perparkiran di bawah pohon dan terlihat mempunyai mobil bisa mengisi sendiri di SPBBE. Sehingga terlihat mondar - mandirnya mobil penjual (Sub Agen katanya) diseluruh penjuru Jabodetabek yang mengisi dipangkalan (Outlet) siapa saja yang bukan miliknya tanpa mengindahkan segi moral bahwa pangkalan (outlet) sudah diberikan bantuan tabung konsinyasi oleh Agen resminya sejak tahun 2007 dengan membanting harga, sehingga mau tidak mau si Pankalan (Outlet) menerima tawarannya. Lebih - lebih bila disuatu wilayah terdapat pangkalan yang telah diangkat oleh Agen resminyanya, tanpa basa - basi Sub Agen tadi yang mengangkat dirinya sendiri membentuk Outlet tandingan dengan kerjasama dengan agen diluar Wilayah Kerjanya sehingga disani - sini terlihat lalu lalang tabung warna hijau disudut pertokoan atau warung - warung. Dengan persoalan tersebut tidak dipungkiri lagi saat ini telah maraknya aksi pemalsuan atau pengurangan isi tabung Gas Elpiji kembali marak dan dalam sepekan terakhir Polda Metro Jaya telah menggerebek sebanyak 5 (lima) tempat Sub Agen yang diangkat oleh Agen LPG 12 Kg dan melakukan praktek pengurangan (pengoplos) isi bersih tabung Gas Elpiji (LPG).

Kelima tempat itu adalah di perumahan Cibiru Jl. Wastu Kencana Blok D No. 9 Cibatu, Cikarang, dan Kampung Pondok Benda Jati Rasa, Jati Asih Bekasi, kemudian di Jl. Rahman Ali Cipondoh, Tangerang, Jl Raya Serpong, dan terakhir di Wilayah Kecamatan Pamulang, Tangerang, Banten.

Dari kelima tempat itu, sedikitnya sembilan tersangka dengan profesinya masing - masing berhasil diamankan, antara lain Juni Ansari, Supargianto, Johanes dan Kustiadi yang ketiganya merupakan pemilik sekaligus yang menyuruh melakukan pengurangan, serta 4 (empat) orang tersangka lainnya yang berkedudukan sebagai karyawan, yakni Radio, Saefudin, Edi, Morti serta Wahyudi.

Penggerebegan tempat - tempat Sub Agen yang didapati melakukan pengurangan isi bersih tabung Gas LPG ini atas informasi adanya dugaan penimbunan, kelangkaan dan berkurangnya isi tabung yang beredar di seputar wilayah tersebut hingga dilakukan penggerebekan.

“Para pelaku ini melakukan kecurangan dengan mengurangi isi tabung Gas LPG hingga 2 - 3 kg setiap tabung isi 12 kg dan 1 kg pada tabung isi 3 kg,” kata Kepala Satuan Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya AKBP Rudi Setyawan di Jakarta, Jumat (14/11) Kominfo - Newsroom).

Mereka memperoleh Gas Elpiji dengan membeli Gas LPG yang ukuran 3 kg yang notabene mendapat Subsudi Pemerintah sehingga harganya lebih miring. Kemudian hasil pengurangan itu dimasukan ke dalam Tabung LPG kosong ukuran 12 kg yang telah disiapkan sebelumnya dengan harga yang mahal.

Setelah proses pengoplosan selesai, tabung - tabung tersebut kemudian siap di sebar ke pelanggan atau pembeli. "Yang subsidi harganya sektar Rp 4.250 dan non subsidi sekiar Rp 5.750 per kg, sehingga ada selisih sekitar Rp1.500 per kg,” ujar Rudi.

Para pelaku sudah melakukan praktek ilegalnya selama 1 (satu) tahun dengan omzet sekitar Rp15 juta per bulan. "Mereka kita jerat dengan 2 (dua) pasal yakni, perlindungan konsumen dan pasal Metrologi dengan ancaman 5 tahun penjara plus denda Rp.5 miliar," katanya.

Sementara itu barang bukti berupa ratusan Tabung Gas LPG berbagai ukuran yang disita petugas, sebagian dibawa ke Markas Polda Metro Jaya dan sebagian lagi dititipkan di tempat penampungan Gas Elpiji PT. Pertamina Jampea Jakarta Utara.(T.Ty/toeb/b). Harapan kita semua tidak usah menunggu terlalu lama dan berlarut - larut sistem pendistribusian LPG khusus 3 Kg bersubsidi yang sudah menginjak usianya 1,5 tahun perlu diawasi dengan ketat dan pangkalan - pangkalan yang telah didaftar perlu diberikan Kartu Tanda Pangkalan LPG oleh Asosiasi yaitu Hiswana Migas yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah c/q. Dinas Perindag Kota ataupun Kabupaten seperti halnya pendistribusian Minyak Tanah bersubsidi yang telah ditarik dari peredarannya.

Senin, 27 Oktober 2008

Perlunya Pengawasan Penyaluran LPG Khusus 3 Kg Bersubsidi

Pelaksanaan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Khusus 3 Kg bersubsidi telah berjalan selama 1 (satu ) tahun 5 bulan. Saat ini Minyak Tanah di Jabodetabek 100 % sudah ditarik dari peredaran. Bagaimana hasil dari pelaksanaan Program tersebut diatas terlihat jelas bahwa masyarakat sudah beralih ke LPG 3 Kg. Bahkan Dirut PT. Pertamina (Persero) Ari H. Soemarno dalam laporannya ke Menteri ESDM menyatakan bahwa Distribusi Tabung dan Kompor pada Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg hingga periode 31 Agustus 2008 telah mencapai 8.036.344 KK atau 40 % dari target semula 20.000.000 KK. Namun kondisi saat ini perlu juga diikuti dengan sistem pengawasan terpadu seperti halnya pendistribusian Minyak Tanah sebelum pelaksanaan konversi. Dapat kita ketahui bersama bahwa LPG Khusus 3 Kg mengandung unsur Subsidi yang harus sampai di masyarakat yang dahulunya pengguna Minyak Tanah. Dalam pelaksanaan Pengawasan disini pangkalan perlunya diberikan Kartu Tanda Pangkalan LPG oleh Perhimpunan yang telah membantu Program tersebut yaitu Hiswana Migas yang tentunya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah yang terkait. Baik mulai unsur Kelurahan sampai ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan baik Kota maupun Kabupaten. Sehingga seperti harapan semula bahwa pendistribusian LPG Khusus 3 Kg tersebut dapat diketahui dengan jelas penyebaran tabung dan berapa banyak masyarakat pengguna LPG 3 Kg yang sesungguhnya dan berapa banyak kebutuhan riil pangkalan yang ikut terlibat dalam pendistribusian dan agennya siapa saja. Kalau perlu demi tertibnya pendistribusian perlu dilaksanakan Rayonisasi Daerah seperti halnya penyaluran Minyak Tanah. Dengan demikian akan lebih mudah bila mana Pemerintah dan PT. Pertamina (Persero) akan mengadakan pemantauan dan evaluasi demi suksesnya program Konversi Minyak Tanah ke LPG Khusus 3 Kg dimasa yang akan datang. Semoga.

Tips Membeli Dan Memperlakukan Tabung LPG

  • Minimal 80% permukaan tabung LPG masih tertutup cat. Sedikit karat masih diizinkan, asal tidak terlalu dalam.
  • Tabung yang bagian bawahnya berkarat sebaiknya dihindari karena lebih kritis terhadap kebocoran.
  • Berat tabung harus tepat. Terlalu berat atau terlalu ringan dampaknya sama - sama merugikan.
  • Segel yang menutupi valve tabung tak boleh sobek atau tampak bekas diutak-atik. Selain sambungan las antara bagian atas dan bawah serta sambungan dengan kaki dan pegangan atas, tak boleh ada bekas las lain di tabung.
  • Pilih tabung berlogo Depnaker yang masa layak pakainya masih panjang.
  • Pilih tabung yang valve ulir atau dratnya masih baik. Jenis valve ulir bisa ditemui pada tabung LPG 5,5 kg dan 2,65 kg. Tabung isi 12 kg dilengkapi valve jenis alur klem. Tipe ulir lebih aman terhadap kebocoran dari dalam tabung, namun lebih rumit memasang regulatornya. Tipe alur klem sebaliknya, mudah dalam pemasangan regulator, namun regulatornya masih bisa berputar meskipun klem sudah dikunci.
  • Tabung LPG harus disimpan dalam posisi berdiri dengan valve di atas untuk meminimalkan bahaya jika bocor.
  • Jika mencium bau gas, segera matikan kompor gas dan alat listrik lain yang bisa menimbulkan percikan api. Tutup katup regulator, buka lebar-lebar pintu, jendela, dan semua ventilasi.
  • Habiskan LPG dalam tabung sebelum menukarnya dengan tabung penuh. Faktanya, sekitar 20% dari tabung LPG yang kembali ke perusahaan isi ulang ternyata masih bersisa. Bisa jadi, tabung yang hanya berisi sedikit gas, tidak punya cukup tekanan untuk menyalurkan LPG ke kompor, sehingga pemiliknya menyangka tabungnya kosong. Mungkin regulatornya tidak berfungsi optimal, karena banyak endapan yang menyumbat saluran LPG.

Adapun Badan Standardisasi Nasional BSN, telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk beberapa produk terkait yaitu : Selang karet untuk kompor gas LPG (SNI 06-7213-2006); Tabung baja (SNI 1452:2007); Katup tabung baja LPG (SNI 1591:2007); Regulator tekanan rendah utk tabung baja LPG (SNI 7369:2007); dan Kompor Gas bahan bakar LPG satu tungku dengan siatem pemantik mekanik (SNI 7368:2007).

Rabu, 03 September 2008

Harga Elpiji 12 Kg Naik 9,5 %

Terhitung tanggal 25 Agustus 2008, harga jual Elpiji kemasan 12 kg dari Rp.5.250,-/kg menjadi Rp.5.750,-/kg (naik sekitar 9,5 %) atau naik dari Rp. 63.000,-/tabung menjadi Rp.69.000,-/tabung.

Adapun harga jual Elpiji kemasan 50 Kg, dikurangi diskonnya dari 15 % menjadi 10 % atau dari harga Rp 6.878,-/kg menjadi Rp.7.255,-/kg. Dengan demikian harga dalam kemasan 50 kg naik dari Rp.343.900,-/tabung menjadi Rp 362.750,-/tabung.

Sedangkan Harga jual Elpiji tabung 3 kg masih tetap seperti yang lama yaitu Rp 4.250 /kg eks Agen (Rp 12.750/tabung 3 kg).

Harga jual tersebut berlaku eks Agen dalam radius sampai dengan 60 km dari instalasi utama PERTAMINA dan/atau SPPBE, sedangkan di luar radius 60 km ditambah dengan biaya angkutan yang disesuaikan dengan ketentuan biaya angkutan dalam surat keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia.

Penyesuaian harga jual Elpiji tersebut perlu dilakukan karena :

  1. Kenaikan harga jual LPG pada bulan Juli 2008 adalah untuk mengakomodir kenaikan biaya operasional dan distribusi sehubungan dengan naiknya harga BBM, serta masih belum mengakomodir harga bahan baku LPG.
  2. Untuk tahun 2008, rata-rata harga LPG di Pasar Internasional (Ref harga CP Aramco) adalah sebesar 858 USD/MT dengan harga keekonomian Rp 11.400,-/kg.
  3. Dengan kenaikan tersebut di atas, Pertamina masih menanggung kerugian akibat penjualan LPG kemasan 12 kg dan 50 kg sebesar Rp 6,5 Trilyun/tahun.

Terkait dengan harga jual LPG nasional yang masih jauh dari harga keekonomian yaitu Rp. 11.400,-/kg, maka untuk selanjutnya Pertamina berencana untuk menaikkan harga LPG kemasan 12 kg secara bertahap sebesar Rp 500,-/kg per bulannya sampai mencapai harga keekonomiannya. Demikian juga untuk LPG kemasan 50 kg akan dikurangi diskonnya secara bertahap dan selanjutnya disesuaikan sampai dengan harga keekonomian.

Guna memenuhi kebutuhan LPG masyarakat maka Pertamina tetap menjamin ketersediaan LPG, dimana stok LPG saat ini sebesar 76.780 MT (cukup untuk 17 hari kebutuhan Nasional). Namun demikian, Pertamina berharap, masyarakat dapat membeli LPG sesuai kebutuhan (tidak berlebihan diatas pemakaian normal). (Wisnuntoro)

Rabu, 16 Juli 2008

Agustus 2008 Program Konversi Minyak Tanah ke LPG di Jawa Barat selesai

Program konversi Minyak Tanah ke elpiji di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) akan rampung Juli 2008.

Ketua Tim Nasional Program Konversi PT Pertamina (persero) Agus Himawan mengatakan, saat ini program konversi di wilayah tersebut sudah hampir selesai membagikan peralatan dari tabung hingga kompor. "Saat ini setiap wilayah sudah hampir selesai pembagiannya," ujar dia di Jakarta, baru-baru ini.

Dia menjelaskan, untuk wilayah Bogor saat ini masih mengalami kekurangan pendukung program konversi sebanyak 300 ribu paket. Namun saat ini sedang dilakukan pembagian lagi.

Sementara untuk wilayah Tangerang dalam 10 hari ke depan pembagian paket dijadwalkan selesai. Sedangkan untuk wilayah Bekasi telah selesai pembagian paketnya. Untuk Kabupaten Bekasi pekan ini juga sudah selesai. Sehingga, jelas dia, awal Juli 2008 program konversi di Bodetabek akan rampung 100 persen.

Kendati demikian, imbuh Ketua Tim, penarikan minyak tanah tetap akan dilakukan bertahap. Agus berharap dalam pelaksanaan program konversi ini tidak ada hambatan yang menghadang, hanya saja diperlukan pasokan elpiji dan tabung yang cukup.

Walaupun demikian dia tetap optimistis jika pelaksanaan konversi di Bodetabek akan selesai sesuai jadwal. Pasalnya, pabrikan dalam negeri setiap hari memasok 60 ribu tabung. "Saat ini Mitan yang sudah ditarik sebanyak 6.800 kilo liter," tuturnya.

Setelah pelaksanaan konversi selesai, Timnas Konversi Pertamina akan kembali dilakukan penyisiran di Bodetabek. Penyisiran itu unuk memastikan tidak adanya kekurangan.

Di sisi lain, Ketua Tim tetap optimistis, pada tahun 2008 ini dan tahun depan target penarikan minyak tanah sebesar empat juta kilo liter, telah selesai agar kuota yang tertera dalam APBN dapat dipenuhi.

Dikesempatan lain Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta agar program konversi minyak tanah ke Gas di Provinsi Jawa Barat (Jabar) bisa berakhir pada Agustus 2008 mendatang.

Wapres meminta agar konversi selesai pada Agustus 2008. Wapres juga minta agar Jawa Barat bisa mendorong percepatan pengembangan energi alternatif seperti gas dan biotermal," kata Wakil Gubernur Jabar Dede Jusuf usai bertemu Wapres di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (30/6/2008).

Menanggapi instruksi langsung tersebut, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang ikut menghadiri pertemuan tersebut menyatakan provinsi yang dipimpinnya siap bebas dari Minyak Tanah. "Tidak ada masalah, persoalannya hanya sosialisasi. Masyarakat juga melihat kalau menggunakan gas itu lebih hemat," imbuhnya. (Ferial Thalib /Sindo/rhs, mbs (Okezone)

Senin, 28 April 2008

Blok Cepu dan Mimpi Indah Warga Sekitar


Minyak dan Gas Bumi adalah sumber energi yang belum tergantikan. Manusia mulai menggunakan minyak bumi sejak 5.000 tahun lalu. Herodotus, seorang pengembara dan ahli sejarah dari Yunani yang hidup sekitar Abad V SM bercerita, bahwa minyak bumi telah digunakan bangsa Persia sejak 6.000 tahun lalu. Minyak bumi digunakan sebagai perekat bahan bangunan. Minyak bumi juga dipakai untuk berbagai keperluan. Bangsa Persia mendapatkan minyak berupa lumpur hitam berbau tak sedap dari sumur-sumur dangkal.

Bahkan bangsa Cina mulai menggunakan gas bumi sejak tahun 100 SM. Gas Bumi diambil dari dalam tanah. Caranya dengan melubangi tanah menggunakan bor. Dari lubang tersebut, gas bumi dialirkan melalui pipa yang terbuat dari bambu. Gas bumi itu, lalu disimpan dan digunakan sebagai sumber panas dan sumber cahaya dalam Kuil maupun Istana.

Bukan cuma itu. Selain digunakan sebagai bahan bakar lampu, dulu minyak juga digunakan sebagai obatobatan. Orang Romawi mencampur minyak dengan akar dan dedaunan, sehingga menjadi obat kulit dan obat bronkhitis. Sedangkan orang Babilonia menggunakannya sebagai pencegah penyakit katarak.

Dulu sebelum ditemukan cara menambang minyak bumi, yang digunakan untuk penerangan adalah minyak zaitun dan minyak ikan. Minyak - minyak itu sangat mahal. Hanya oang-orang kaya yang sanggup membeli.

Produksi Minyak Dunia

Dengan demikian, bagaimana dengan kebutuhan Minyak Dunia? Produksi minyak dunia saat ini diperkirakan sebanyak 3 (tiga) miliar ton per tahun. Setengah dari seluruh hasil minyak dunia dikirimkan ke kilang - kilang minyak melalui laut menggunakan tanker. Setengahnya lagi dikirimkan melalui jalur udara dan darat.

Di Indonesia terdapat tujuh kilang minyak, yaitu Cilacap, Balongan, Balikpapan, Dumai, Plaju, Pangkalan Brandan, dan Sorong. Semua kilang minyak Indonesia dioperasikan oleh PT. Pertamina (Persero). Sedangkan Amerika Serikat adalah negara pengguna bahan bakar minyak terbanyak di banding negara - negara lain. Amerika memakai 38 persen dari total konsumsi minyak dunia. Adapun negara penghasil minyak terbesar di dunia adalah Arab Saudi.

Banyak orang menyangka bahwa diperut bumi ada goa besar berisi kolam minyak. Padahal, tak ada kolam minyak di dalam perut bumi. Minyak terkandung dalam lapisan batuan, mirip seperti air yang berada dalam spons. Pada saat bahan-bahan organik menjadi minyak, akan merambat ke atas melalui pori - pori batuan dan terkumpul dalam batuan penampung atau reservoir rock.

Minyak dalam batuan penampung terus terkumpul, karena di atas batuan penampung adalah lapisan batuan yang kedap air atau seal yang tidak bisa dilewati minyak.

Edwin Drake adalah orang pertama yang berhasil melakukan eksplorasi minyak. Drake terkenal sebagai seorang pekerja keras sejak masih nuda. Drake mulai tertarik bisnis minyak setelah menginvestasikan uang 200 dolar kepada perusahaan minyak Pensylvania Rock Oil Company.

Drake mulai memimpin pengeboran Juni 1859 di Titusville, Pensylvania. Mula - mula usahanya banyak mendapat cemoohan, bahkan perusahaan minyaknya sempat dijuluki Drake’s Folly atau kebodohan Drake. Namun, image negatif itu berangsur menjadi buah pujian dan sanjungan kepada Drake atas keberhasilannya itu.

Minyak mentah yang diambil dari ladang minyak harus disuling dulu. Proses penyulingan dan pengolahan ini disebut refinery atau proses rekayasa kimia yang sangat rumit. Distilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan bagian -bagian minyak. Panas akan memisahkan minyak berdasarkan titik didihnya.

Berdasarkan hasil penyulingan, minyak telah terpisah menjadi beberapa bagian. Bagian paling atas, bertitik didih sekitar 20 derajat celsius akan menjadi gas. Bagian ke 2 (dua), bertitik didih 150 derajat celsius menjadi bensin. Bagian ke 3 (tiga), bertitik didih antara 200 hingga 300 derajat celsius menjadi minyak tanah dan solar. Sedangkan bagian yang paling bawah adalah oli dan sisa-sisa distilasi.

Blok Cepu

Bagaimana dengan Blok Cepu? Agaknya, kawasan ini akan menjadi ladang yang besar dan sangat potensial untuk menopang kebutuhan minyak bumi di Indonesia. Ini bisa dipahami. Buktinya, Mobil Cepu Limited (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI) yang menjadi operator Blok Cepu, menargetkan produksi awal sumur Banyu urip mulai akhir 2008 ini sebanyak 20.000 barel per hari. Ini produksi yang sangat besar dan luar biasa.

Untuk mendukung rencana bersama PT. Pertamina (Persero) - EMOI itu membutuhkan, sedikitnya lahan (tanah) untuk pengembangan seluas 10 hektar yang menjadi satu dengan kompleks sumur.

Jika produksi awal ini sesuai target, maka akan sama dengan produksi sumur minyak (Blok Tuban) yang dikelola Joint Operating Body Pertamina – Petro China East Java (JOBP - PEJ).

Hanya saja, JOBP - PEJ di sumur Sukowati dan Mudi itu meliputi 10 sumur. Namun, untuk produksi awal di Blok Cepu, sumur Banyu urip sebanyak 4 (empat) sumur, dengan asumsi persiapan saat ini tinggal menambah satu sumur lagi. Konon, masih perlu empat sumur lagi, yakni, Banyu urip A1 sampai A4, dan saat ini sedang memback up satu sumur lagi.

Untuk keperluan produksi awal PT. Pertamina (Persero) - EMOI membutuhkan sekitar 40 hektar lahan (tanah) disekitar sumur di Desa Mojodelik. Tetapi, karena mendesak jadwal produksi awalnya, maka keperluan yang direalisasikan baru 10 hektar.

Bahkan, soal pembebasan tanah sudah dalam proses. Saat ini sedang ditempuh jalan musyawarah antar pemilik. Semua difasilitasi Pemerintah kabupaten. Hal ini dimaksudkan, agar tercapai penyelesaian terbaik kedua belah pihak.

Posisi penting

Prospek ke depan, Blok Cepu akan memberikan keuntungan besar bagi Indonesia. Kenapa? Pasalnya, benefit proyek Blok Cepu dengan pengembangan Banyu urip dan sumur lain, bakal menambah produksi minyak nasional menjadi 170 ribu barel per hari, ketika masuk tahap produksi puncaknya akhir 2008. Mudah-mudahan, Blok Cepu dapat meningkatkan produksi minyak nasional sebesar 20%, saat produksi puncak nanti.

Blok Cepu, MCL ditunjuk sebagai pihak pelaksana berdasar Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Juni 2005. Personel Pertamina dimasukkan dalam organisasi JOC dan menduduki posisi manajemen penting.

Kepastian produksi akhir tahun ini, mendapat tanggapan positif banyak pihak, terutama Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo, bahwa dengan realisai produksi Blok Cepu harapan masyarakat semakin dekat. Blora juga sudah siap dana penyertaan di program Participating Interest (PI).

Operasional Blok Cepu akhir 2008, merupakan khabar menggembirakan dan terwujudnya mimpi panjang, yakni mimpi indah peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar Blok Cepu. Paling tidak, kehidupan masyarakat sekitar akan terangkat. Selain itu, kondisi perekonomian dan pendapatan menjadi lebih baik. Semoga.

Sabtu, 26 April 2008

Harga Tabung LPG Naik 25 %

Wah, Pemerintah berkeinginan untuk menaikan harga tabung LPG Khusus 3 Kg yang dikarekanan adanya lonjakan harga bahan baku pelat baja tipe SG 295 yang menjadi bahan baku tabung gas sebesar 52%, dari Rp8.200 per kg menjadi Rp12.500 per kg. Sehingga kenaikan harga jual tabung dari produsen kepada pelaksana program konversi yang akan ditetapkan melalui SK Menteri Perindustrian tersebut akan meningkatkan anggaran program Konversi sebesar Rp1,2 triliun.

Hasil Rapat Koordinasi Bapak H. Yusuf Kalla sebagai Wakil Presiden pada tanggal 24 April 2008 telah menyepakati perlunya menaikan harga jual Tabung 3 Kg, adapun SKnya akan dikeluarkan oleh Mentri Perindustrian.

BUMN yang akan menangani nanti adalah PT. Adhi Karya, PT. Wika, PT. Barata & PT. Boma Bisma Indra yang akan dijadikan sebagai produsen Tabung Gas LPG 3 kg. Adapun penugasan ke 4 (empat) BUMN tersebut akan disusun oleh Menteri ESDM dan lebih mantapnya ke 4 (empat) BUMN tersebut telah menyatakan kesiapannya 1000 % untuk melakukan investasi dan memproduksi tabung Gas LPG 3 Kg guna mendukung suksesnya Program konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg. He.....he.....he.

BUMN tersebut diatas itu akan memproduksi 20 juta unit tabung LPG isi 3 kg yang menjadi kekurangan pasokan dari produsen dalam negeri. Mereka diharapkan sudah bisa berproduksi Agustus tahun ini. Harapan itu agar Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg membutuhkan produksi Tabung Gas LPG ukuran 3 kg sebanyak 40 juta unit. Waleh....weleh....weleh.

Menurutnya, saat ini dari 25 produsen tabung gas LPG dalam negeri, baru diperoleh komitmen memenuhi pasokan sebanyak 20 juta unit tabung saja. Sekarang ada pula menurutnya sekitar 10 produsen baru yang pada semester II di tahun 2008 bisa memproduksi tambahan 4 juta unit.

Program konversi Minyak Tanah ke LPG 3 Kg di tahun 2008 ditargetkan 15 juta kepala keluarga (KK) namun kemudian ada penambahan target menjadi 20 juta Kepala Keluarga (KK).

Saya dulu juga pernah mendengar Pak Iin Arifin Takhyan selaku Wakil Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) memohon agar dapat mengimpor 6,5 juta tabung tapi belum dikabulkan untuk menutupi kekurangan pelaksanakan program Konversi. Tapi Pemerintah belum mengizinkan, karena produsen lokal saat ini masih mampu menyiapkannya kekurangan pasokan tabung LPG 3 Kg. Tapi diam - diam beberapa bulan yang lalu kok ada jutaan tabung di Kontainer Pelabuan Tanjung Priok yang tertangkap oleh Bea Cukai yang mengatas namakan PT Pertamina (Persero) kok diloloskan Impor tersebut dan tidak ada kabarnya beritanya sampai sekarang. Perbuatan siapa sih ya? he......he.......he.... kata Tukul Smilikiti wilih wilih.

Senin, 17 Maret 2008

Pemerintah Luncurkan Kartu Kendali

Senin, 17 Maret 2008 10:19 WIB
JAKARTA, SENIN - Pemerintah secara resmi meluncurkan program penghematan minyak tanah bersubsidi melalui pemakaian kartu kendali pada 2 April_2008. Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Ibrahim Hasyim di Jakarta, Senin (17/3), seperti dikutip dari Antara, mengatakan, peluncuran itu akan dilakukan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). "Program ini pertama kali akan dilakukan di Provinsi Jateng yang telah dibagikan kartu kendali," katanya. Selanjutnya, menurut dia, program akan meliputi seluruh Indonesia. Namun, Ibrahim menambahkan, program tersebut tidak menyentuh wilayah-wilayah yang telah terkonversi dengan elpiji. "Kami akan berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero),"_ujarnya. Jateng merupakan wilayah yang paling memungkinkan, karena banyak daerahnya yang belum terkena program konversi elpiji. Perhitungan BP Migas, kalau dimulai April 2008, penghematan subsidi minyak tanah bisa mencapai Rp1,099 triliun. Asumsi yang dipakai adalah harga minyak 83 dollar AS per barel, sehingga subsidi minyak tanahnya mencapai Rp4.500 per liter.
Dasar perhitungan lainnya adalah memakai hasil sensus pemakaian minyak tanah di 63 kabupaten/kota yang terdapat penghematan 0,71 liter per jiwa per bulan. Sebelum sensus, angka pemakaian minyak tanah adalah 3,75 liter per jiwa per bulan, sedang setelah sensus 3,04 liter per jiwa per bulan atau terdapat penghematan 19 persen.

Minggu, 16 Maret 2008

Penyerahan Tabung LPG dan Kompor Gas Gratis

WAPRES RI SERAHKAN PAKET ELPIJI 3 KG Jakarta , Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada tanggal 08 Mei 2007 menyerahkan secara simbolis kepada 10 kepala keluarga perwakilan masyarakat masing-masing berupa 1 tabung LPG 3 kg (beserta isi), 1 set kompor LPG satu tungku lengkap dengan selang dan regulatornya siap untuk dipakai dalam rangka konversi minyak tanah ke LPG. Pembagian satu set LPG 3 kg ini diberikan secara gratis oleh pemerintah, di Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Kampung Makasar, Jakarta Timur. Program konversi minyak tanah ke elpiji tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM yang cenderung terus meningkat jumlahnya. Pada tahap awal akan dibagikan kepada 380.000 KK di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya selama bulan Mei 2007, dengan rincian sebagai berikut:• Kecamatan Makasar, Jakarta Timur 80.000 KK • Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat 80.000 KK • Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara 80.000 KK • Kecamatan Sukmajaya, Depok 75.000 KK • Kecamatan Karawaci, Tangerang 65.000_KKLaunching program konversi minyak tanah ke LPG tersebut menandai diresmikannya program pemerintah untuk mengalihkan minyak tanah untuk rumah tangga dengan LPG. Dengan pengalihan tersebut diharapkan terjadi penurunan anggaran subsidi BBM, mengingat subsidi 1 kg LPG (ekivalen energi = 1,7 liter minyak tanah) lebih rendah dibanding dengan subsidi minyak tanah. Diharapkan dalam 3 – 4 tahun kedepan setidaknya 80% konsumsi minyak tanah dapat dialihkan ke LPG. Sedangkan konsumsi minyak tanah saat ini ± 10 juta KL/tahun.Sedangkan hingga akhir 2007, direncanakan akan dibagikan paket konversi elpiji 3 kg tersebut ke seluruh wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali, dengan rincian sebagai berikut: Wilayah Konversi DKI Jakarta, Jabar & Banten Jumlah KK 4.743.000 Volume LPG (MT) 126.336_Volume_Minyak_Tanah:’222.351‘KLMenteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, harga elpiji tabung isi 12 kilogram (kg) akan naik menyusul dimulainya program konversi minyak tanah ke elpiji tabung 3 kg. Pemerintah akan melepas elpiji ukuran 12 kg kepada mekanisme pasar. "Tabung elpiji 12 kilo bukan untuk rakyat kecil. Subsidi hanya diberikan untuk tabung 3 kg," katanya di Jakarta. Saat ini, PT Pertamina (Persero) menjual elpiji tabung isi 12 kg sebesar Rp4.250 per kg. Berdasarkan data Pertamina, harga elpiji hingga sampai ke fasilitas Pertamina Rp Rp7.000 per kg. Purnomo menjelaskan, saat ini, terdapat dua pilihan yakni tabung 3 kg yang disubsidi pemerintah dan 12 kg yang dilepas ke mekanisme pasar. Pemerintah telah menetapkan program konversi elpiji 3 kg dengan harga Rp4.250 per kg. "Seperti BBM ada yang bersubsidi dan nonsubsidi," katanya.Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal mengatakan, Pertamina telah mengajukan keinginan menaikkan harga elpiji tabung 12 kg kepada pemerintah. Keinginan Pertamina tersebut terkait subsidi yang dikeluarkan perseroan tersebut atas distribusi elpiji tabung 12 kg. “Kalau saya maunya subsidi saja semua (tabung 12 kg dan 3 kg) tapi kan pemerintah belum mau._Masa_orangkaya_disubsidi,”_jelasnya.A. Faisal menyambut positif pernyataan Menteri ESDM yang akan menaikkan elpiji tabung 12 kg. Sebab, sebelumnya Pertamina sudah berkali-kali mengajukan kenaikan elpiji 12 kg ke pemerintah. “Pertamina sudah lama usulkan naik tapi kan ditolak terus. Pertamina itu nurut,” katanya. (ahmad senoadi/SINDO/mbs)

Agen LPG Khusus 3 Kg " PT Srifa Abadi Mulya" Kota Depok
Telp. & Fax : (021)7433381

KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG 3 KG

LATAR BELAKANG
Mengapa perlu dilaksanakan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG ?

• Perlunya penghematan subsidi yang diberikan kepada minyak tanah, terutama karena
harga Minyak Dunia selalu meningkat.
• Dampak lainnya:
- Mengurangi polusi udara pada ruang memasak

- Menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak

- Mengurangi kerepotan menyiapkan penggunaan kompor minyak tanah
- Mengurangi kerepotan membersihkan kompor dan peralatan memasak.
- Mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah

Dasar Pelaksanaan:
  1. Surat Menteri ESDM, No.3249/ 26/ MEM/ 2006, tanggal 31 Agustus 2006
    Perihal : Hasil rapat Koordinasi Terbatas yang dipimpin oleh Wakil Presiden mengenai diversifikasi Mitan ke Elpiji (Pertamina di tunjuk untuk melaksanakan Konversi Minyak tanah ke LPG bagi Konsumen rumah tangga).

  2. Surat Wakil Presiden RI No.20/ WP/ 9/2006 tanggal 1 September 2006
    Perihal : Konversi Pemakaian Mitan ke Elpiji

  3. Peluncuran pelaksanaan konversi Mitan ke LPG 3 kg oleh Wapres tanggal
    08 Mei 2007 Jam 14.00 Wib di Kampung Makasar, Jakarta Timur.

    Apakah Tabung gas Elpiji mudah meledak?
    Jawab: TIDAK BENAR !
    Tabung gas Elpiji memenuhi standard Safety SNI 19-1452-2001
    Tabung Gas Elpiji yang diproduksi sesuai standard dilengkapi:
    Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 8 kg/cm2
    Design tekanan maksimum tabung 110 kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2
    Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE/SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya.
    Setiap tabung gas Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan di uji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi gas Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang.

    Bagaimana jika terjadi kebocoran?
    Jawab:
    1. Akan tercium bau khas gas Elpiji yang menyengat
    2. Lepaskan regulator & bawa gas Elpiji keluar ruangan & letakkan di tempat terbuka 3. Jangan menyalakan listrik
    4. Jangan menghidupkan api
    5. Bawa tabung gas Elpiji ke Pangkalan atau Agen Gas Elpiji

    Bagaimana cara pemakaian Elpiji yang aman?
    Jawab:

    • Kompor dan tabung gas ditempat yang datar dan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik
    • Tabung Elpiji diletakkan sejauh mungkin dari kompornya tau sumber api lainnya
    • Pasang Regulator pada katup tabung Elpiji(posisi knob regulator mengarah kebawah). Pastikan regulator tidak dapat terlepas dari katup tabung Elpiji
    • Periksa kemungkinan kebocoran gas dari tabung, kompor, selang maupun regulatornya. Apabila terjadi kebocoran akan tercium bau khas Elpiji
    • Kompor Elpiji siap dan aman untuk digunakan

Rabu, 27 Februari 2008

PT. Srifa Abadi Mulya

Merupakan Agen Ex Minyak Tanah Bersubsidi dengan NIAP: 31-1-647 yang terkonversi ke Agen LPG Khusus 3 Kg yang berkedudukan di Kota Depok dan kini bergerak dalam penyaluran LPG Khusus 3 Kg.
Alamat Agen: Jl. Serua Raya - Reni Jaya No. 5 Rt. 03/05, Kelurahan Serua, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Kode Pos 16517. Telpon & Fax: (021)7433381
E - Mail: agenlpg3kg@yahoo.com